Dikta & Hukum
Diangkat dari thread Twitter viral dan novelnya menjadi best seller terjual lebih dari 200 ribu eksemplar. Sejak kecil, Dikta dan Nadhira bersahabat seperti kakak-adik. Orangtua masing-masing juga bersahabat. Melompat 10 tahun kemudian, ketika remaja, Dikta kuliah di fakultas hukum, sedangkan Nadhira kelas 11 SMA. Dua-duanya tetap bersahabat selayaknya kakak-adik dan masing-masing sudah punya pacar. Nadhira pacaran dengan Jeno, teman satu sekolah, sedangkan Dikta dengan teman sekampus, Alea. Pada Nadhira, ayah dan ibunya menceritakan, ayah Dikta mengungkapkan harapan terakhirnya: kelak Dikta dan Nadhira bisa berjodoh sebagai suami-istri. Nadhira kaget sekali campur geli, dan buru-buru mengatakan perjodohan di antara mereka tidak akan berhasil. Dikta sudah tahu duluan soal itu, mengatakan itu sekadar harapan seorang ayah. Dikta dan Nadhira sepakat menjalin hubungan "kakak-adik", tidak lebih dari itu. Sementara itu, Dikta melihat pacarnya, Alea dekat dengan Jeffry, kawannya. Dikta menuduh Alea selingkuh dan menjatuhkan vonis putus. Dari situ, Dikta kian dekat dengan Nadhira. Bikin Jeno merasa dinomorduakan. Dikta sendiri menarik-ulur hubungannya dengan Nadhira. Pada satu kesempatan, ia bisa begitu perhatian. Di kali lain ia jadi sosok menyebalkan, meminta Nadhira jangan sampai jatuh cinta padanya. Dikta juga sering kali menghilang di hari-hari tertentu. Rupanya, Dikta memendam rahasia lain: ia mengidap penyakit gagal ginjal sejak kecil dan kini harus rutin cuci darah di hari-hari tertentu. Penyakit itu juga membuatnya bimbang pada hubungannya dengan Nadhira. Ia sadar harapan hidupnya tipis. Akankah cinta Dikta dan Nadhira berakhir bahagia?